Studi Literatur Pemanfaatan Tanaman Suku Zingiberceae sebagai Antidepresan
DOI:
https://doi.org/10.33482/jmedfarm.v1i2.8Kata Kunci:
Zingiberceae, antidepresan, reviewAbstrak
Pendahuluan: Depresi merupakan penyakit gangguan mental yang memiliki ciri perasaan yang tertekan yang timbul secara konsisten yang dapat mempengaruhi suasana hati, perilaku hingga kesehatan fisiknya. Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2018 total kasus yang terkena depresi di Indonesia di usia lebih dari 15 tahun mencapai 6,1%. Terapi depresi umumnya menggunakan obat antidepresan. Efek samping dari obat-obat antidepresan tidak ringan, maka dari itu diperlukan eksplorasi pengobatan berbasis tumbuhan untuk mengatasi gangguan mental. Maka dari itu, untuk mengindari efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obat antidepresan ini dapat digunakan pengobatan alternatif dari tanaman. Tanaman yang berpotensi sebagai antidepresan yaitu salah satunya dari suku Zingiberaceae. Metode yang digunakan dalam penulisan yaitu dengan melakukan studi pustaka terkait dengan tumbuhan suku Zingiberaceae yang berpotensi memiliki aktivitas antidepresan yang terdapat dalam jurnal yang bertaraf jurnal nasional maupun internasional yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Berdasarkan hasil penelitian literatur terdapat beberapa tanaman yang memiliki potensi sebagai antidepresan, terdapat 5 tanaman dari suku Zingiberaceae diantaranya yaitu tanaman Kunyit (Curcuma longa L), Temulawak (Curcuma xanthoriza), Temugiring (Curcuma heyneana), Kunyit hitam (Curcuma caseia) dan yang terakhir yaitu Jahe (Zingiber officinale Rosc). Tanaman yang memiliki aktivitas antidepresan yang paling besar yaitu tanaman curcuma heyneana dengan dosis 100 dan 200 mg/kg. Dengan disusunya karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai tumbuhan yang berpotensi sebagai antidepresan yang berasal dari tanaman famili Zingiberaceae yang dapat dijadikan sebagai salah satu pengobatan alternatif dari penyakit mental depresi.
Referensi
Adelina, R. (2013). Kajian tanaman obat Indonesia yang berpotensi sebagai antidepresan. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 9-18.
Ayuningtyas, D., & Rayhani, M. (2018). Analisis situasi kesehatan mental pada masyarakat di Indonesia dan strategi penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1-10.
Azis, A. (2020). Pengaruh ekstrak kentos kelapa (Cocos nucifera L.) terhadap penurunan immobility time sebagai antidepresan pada mencit (Mus musculus). Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar, 4(1).
Bolasco, A., Carradori, S., & Fioravanti, R. (2010). Focusing on new monoamine oxidase inhibitors. Expert Opinion on Therapeutic Patents, 20(7), 909-939.
Borah, S., Sarkar, P., & Sharma, H. K. (2021). Analysing Curcuma caesia fractions and essential oil for neuroprotective potential against anxiety, depression, and amnesia. 3 Biotech, 11(5), 240.
Dinakaran, D., Sreeraj, V. S., & Venkatasubramanian, G. (2022). Role of Curcumin in the Management of Schizophrenia: A Narrative Review. Indian journal of psychological medicine, 44(2), 107–113. https://doi.org/10.1177/02537176211033331
Dirgayunita, A. (2016). Depresi: Ciri, penyebab dan penangannya. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 1(1), 1-14.
Gamayanti, W. (2016). Gambaran penerimaan diri (self-acceptance) pada orang yang mengalami skizofrenia. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(1), 139-152.
Hussain, G., Huang, J., Rasul, A., Anwar, H., Imran, A., Maqbool, J.,& Sun, T. (2019). Putative roles of plant-derived tannins in neurodegenerative and neuropsychiatry disorders: An updated review. Molecules, 24(12), 2213.
Kartikasari, D., Hairunisa, H., & Natasha, E. N. (2019). Uji Aktivitas Antidepresan Perasan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb) Terhadap Mencit Putih Jantan (Mus musculus). Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, 16(01), 59-64.
Kartikasari, I. (2021). Review Artikel: Aktivitas Antidepresan Dari Tanaman Famili Rubiaceae. Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa, 4(2), 1-11.
Khanifah, F., Sari, E. P., & Susanto, A. (2021). Efektivitas Kombinasi Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma Longa Linn.) Dan Coklat (Theobroma Cacao) Sebagai Kandidat Antidepresan Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan, 8(2), 103-110.
Marianne, M., Hasibuan, P. A., bin Emran, T., Ramadhayani, S., Nasution, R., & Bastian, R. A (2022). Antidepressant Activity of Curcuma heyneana. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, vol. 10(A), hh. 767-774. http://dx.doi.org/10.3889/oamjms.2022.9051
Rahman, M. A. A., Hazar, S., & Fitrianingsih, S. P. (2022, July). Studi Literatur Potensi Aktivitas Antidepresan dari Tumbuhan Suku Valerianaceae. In Bandung Conference Series: Pharmacy (Vol. 2, No. 2, pp. 365-373).
Sanmukhani, J., Anovadiya, A., & Tripathi, C. B. (2011). Evaluation of antidepressant like activity of curcumin and its combination with fluoxetine and imipramine: an acute and chronic study. Acta poloniae pharmaceutica, 68(5), 769–775.
Singh, R. P., Jain, R., Mishra, R., & Tiwari, P (2012). Antidepressant activity of hydroalcoholic extract of Zingiber officinale. Int Res J Pharm, vol. 3, no. 2, hh. 149-51.
Sujana, D., Wardani, D., & Nurul, N. (2020). Review Artikel: Potensi likopen dari buah tomat (Solanum lycopersicum l) sebagai antiaging topikal. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 3(1), 56-65.
Yu, Z. F., Kong, L. D., & Chen, Y. (2002). Antidepressant activity of aqueous extracts of Curcuma longa in mice. Journal of ethnopharmacology, 83(1-2), 161–165. https://doi.org/10.1016/s0378-8741(02)00211-8